Senin, 08 September 2014

instalasi listrik

Standarisasi dan Persyaratan
Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai
1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
- Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
- Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Instalasi Rumah Tinggal
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
A) Gambar Instalasinya meliputi :
- Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
- Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
- Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.
- Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
- Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.
- Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.
- Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
- System pentanahannya.
diagram garis tunggal
diagram garis tunggal
C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
- Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
- Cara pemasangan alat-alat listriknya
- Cara pemasangan kabelnya.
- Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.
instalasi rumah 3
Pengawasan dan tanggung jawab.
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.

CARA MEMASANG INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

Sebelum memasang instalasi listrik, sebaiknya baca pula artikel Saya yang berjudul "Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan instalasi listrik di rumah". Pemasangan instalasi di rumah-rumah sebaiknya dilakukan oleh orang yang profesional atau mengerti tentang seluk-beluk listrik misalnya para kontraktor instalatir yang sudah terbiasa menyambung peralatan listrik untuk kebutuhan rumah tangga. Meski demikian tidak ada salahnya bila kita sebagai pemilik rumah mengetahui tentang cara merangkai instalasi listrik di rumah, karena belajar itu adalah wajib apalagi saat sekarang sudah banyak sumber informasi yang dapat kita dapatkan secara mudah.

Untuk menjadi seorang yang ahli dalam bidang kelistrikan perlu suatu tekad yang kuat dan kesabaran, sebagusnya bila kita ingin belajar listrik hendaklah pelajari dahulu hal-hal yang mudah sedikit demi sedikit.

Sebelum kita lanjutkan dengan pelajaran selanjutnya sebaiknya pelajari dulu beberapa peralatan listrik yang ada di rumah agar tidak salah pasang yang seperti di bawah ini:

gambar saklar tembok
saklar 
gambar kabel listrik
kabel
gambar steker
Steker
gambar stopkontak
stop kontak
gambar fitting lampu
fitting

Pada postingan Saya kali ini akan membahas hal-hal sederhana yang berhubungan dengan instalasi listrik yang umum ada di rumah anda. berikut ini saya berikan beberapa contoh sederhananya, untuk tahap-tahapannya silahkan dibuka tautannya:

-Cara menyambung/melilit kabel listrik tunggal
-Cara menyambung kabel ke steker
-Cara memasang kabel ke stopkontak
-Cara merangkai kabel untuk fitting lampu + saklar
-Cara merangkai kabel untuk fitting lampu+saklar+Stopkontak

Gambar Cara menyambung/melilit kabel listrik tunggal

Gambar Cara menyambung kabel ke steker









Cara memasang kabel ke stopkontak
gambar instalasi kabel ke stopkontak
Gambar Cara merangkai kabel untuk fitting lampu + saklar
gambar instalasi listrik untuk saklar+lampu

Gambar Cara merangkai kabel untuk fitting lampu+saklar+Stopkontak
gambar instalasi listrik stopkontak+saklar+fitting lampu
Demikianlah beberapa contoh sederhana sambungan, rangkaian, dan pemasangan untuk instalasi listrik pada rumah tangga yang sederhana, untuk rangkaian yang lainnya silahkan dilihat pada artikel terkait di bawah postingan ini.